Sejak peluncuran pertamanya empat tahun lalu, Instagram Stories berhasil mencuri perhatian audiens. Tidak hanya para pengguna pribadi, tapi juga para pelaku bisnis untuk mengiklankan brand maupun mempromosikan produk dan layanan jasa. Pasalnya, Instagram Stories memiliki pertumbuhan signifikan yang melampaui aplikasi lain dengan fitur serupa, SnapChat.
Menurut data penelitian dari Maxlead Marketing (2017), pengguna aktif Instagram Stories mencapai 300 juta setiap harinya. Angka ini terus meningkat hingga hari ini, terutama selama pandemi. Tak terbatas pada jumlah pengguna aktif harian, terdapat banyak alasan lain yang menjadikan Instagram Stories sebagai medium terbaik untuk beriklan.
1. Tampilan Lebih Maksimal
Sebagian besar video media sosial berukuran lanskap 16 x 9, berbeda dengan Instagram Stories berukuran vertikal 9 x 16 yang memenuhi layar gawai secara penuh. Tampilan penuh ini menyuguhkan pengalaman yang berbeda dan lengkapi bagi audiens, karena materi iklan dari sisi visual, video, dan teks dipadukan secara utuh tanpa harus terpotong menjadi dua bagian seperti pada umunya (visual di atas dan teks di bawah sebagai caption/deskripsi).
2. Punya Beragam Fitur
Dalam perkembangannya, Instagram Stories punya banyak fitur yang mendorong pembuatan materi iklan kreatif lebih beragam. Salah satu contohnya Instagram Stories meluncurkan fitur Carousel Ads yang memungkan pengiklan untuk menambahkan tiga media materi iklan dalam satu story lengkap dengan beragam filter dan stiker yang tersedia.
Fitur ini tentunya membantu para pengiklan bisnis lebih bebas berkreasi dan berekspresi sesuai pesan brand-nya masing-masing. Dari sisi audiens, format ini juga membuat pengguna tidak terlalu bosan karena satu set story dengan suguhan tiga macam video singkat tentunya lebih menarik ditonton dibanding hanya satu video monoton.
3. Terintegrasi dengan Facebook
Berasal dari satu grup bisnis yang sama, Facebook dan Instagram tentunya saling terintegrasi. Hal ini menguntungkan para pengiklan karena memungkinkan impresi dan interaksi (engangement) terhadap materi kreatif iklan lebih berlipat ganda karena terhubung langsung dengan kedua platform. Terlebih lagi, Facebook memiliki pengguna aktif harian secara keseluruhan yang besar dan memiliki performa iklan yang cukup baik.
4. Pilihan Call to Action
Dalam membuat materi kreatif iklan untuk Instagram Stories, tentunya pengiklan ingin menghasilkan konten interaktif terhadap audiensnya agar lebih mampu mengajak audiens melakukan tindakan sesuai yang ditargetkan brand. Melalui Instagram Stories, ajakan untuk bertindak (call to action) memiliki beragam cara menarik, seperti swipe up (geser ke atas) yang disajikan dengan pilihan stiker, ataupun tombol polling untuk mengetahui preferensi audiens secara interaktif.
5. Audio Terputar Secara Otomatis
Salah satu kelebihan beriklan di Instagram Stories adalah materi kreatif iklan berupa video yang bersuara, dapat terputar secara otomatis khususnya untuk audio. Cara ini tentunya dapat menarik perhatian audiens segera karena biasanya konten video khususnya di Instagram Feed memerlukan ketukan atau klik dari pengguna agar audio video menyala atau aktif.
Itulah lima alasan penting mengapa Instagram Stories dapat menjadi medium terbaik dalam beriklan secara digital, khususnya untuk saat ini. Hal-hal di atas juga bisa menjadi pertimbangan ketika akan membuat materi kreatif iklan agar lebih sesuai dengan Instaram Stories, karena mengenal karakteristik medium menjadi kunci utama sukses dalam beriklan. Jadi, sudah siapkah Anda beriklan di Instagram Stories sekarang juga?